Diberdayakan oleh Blogger.
oke
Penatalaksanaan ATELEKTASIS Menurut Smeltzer (2002), tujuan penatalaksanaan atelektaksis adalah untuk memperbaiki ventilasi dan membu...
Cari Blog Ini
Arsip Blog
- Oktober 2017 (1)
All Collections
Links
Mengenai Saya
Formulir Kontak
Contact us
Smartphones
Laptops
Recent Reviews
Popular Items
Smartwatch
Contact Us
64 Shannon Way, CHIRNSIDEBRIDGE,
TD11 7JL.
62 Friar Street, CLEUCH HEAD,
TD9 5BR.
+44 1632 960383, +44 1632 960905
Random Products

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla elementum viverra pharetra. Nulla facilisis, sapien non pharetra venenatis, tortor erat tempus est, sed accumsan odio ante ac elit./p>
About
Introducing the Vacation Collection — Up to 50% Off
Introducing the Vacation Collection — Up to 50% Off
Senin, 09 Oktober 2017
oke
By
WebMedia
| | Edit Entri
Penatalaksanaan
ATELEKTASIS
Menurut Smeltzer (2002), tujuan
penatalaksanaan atelektaksis adalah untuk memperbaiki ventilasi dan membuang
sekresi. Beberapa penatalaksanaan pada klien atelektasis yang biasanya di
lakukan adalah :
1. Berbaring pada sisi paru-paru
yang sehat sehingga paru-paru yang terkena kembali bisa mengembang
2. Menghilangkan penyumbatan,
baik melalui bronkoskopi maupun prosedur lainnya
3. Latihan menarik nafas
dalam ( spirometri insentif )
4. Lakukan perkusi
(menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak
5. Posisikan postural
drainase utuk mengeluarkan secret yang ada.
6. Pemberian antibiotik
diberikan untuk semua infeksi
7. Pengobatan tumor atau
keadaan lainnya
8. Pada kasus tertentu, jika
infeksinya bersifat menetap atau berulang, menyulitkan atau menyebabkan
perdarahan, maka biasanya bagian paru-paru yang terkena mungkin perlu diangkat
9. Jika atelektasis terjadi
sebgai akibat efusi pleura atau pneumotorak, tekanan cairan atau udara mungkin
dibuang dengan aspirasi jarum.
10. Jika penyebabnya obstruksi
bronchial, obstruksi harus di hilangkan untuk memungkinkan udara memasuki
bagian paru tersebut.
PNEUMONIA
Penatalaksanaan
1.
Terapi suportif umum
a.
Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80 – 100 mmHg atau saturasi 95 – 96% berdasarkan
pemeriksaan analisis gas darah.
b.
Humidifikasi dengan netribulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat
disertai nebulizer untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme
c.
Pengaturan cairan.
e.
Ventilasi mekanis.
2.
Antibiotik
Dimaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman penyebabnya.
-
Penisilin G dosis tinggi 6 – 12 juta unit/hari
-
Ampicilin/Amoxicilin 3 – 4 x (500 – 1000) mg/hari
-
Eritromicin 3 – 4 x 500 mg/hari
-
Sefalosporin dosis sesuai jenis preparat
-
Cotrimoxazol 2 x (1 – 2) tablet
-
Dapat pula diberi klindamycin selama 1 hingga 2 minggu.
Prognosis
Pneumonia Aspirasi
Prognosis
sangat ditentukan oleh tingkat keparahan pneumonia, jenis organisme yang
menginvasi, dan luas area paru yang terlibat. Jika terus dibiarkan maka akan
berkembang pada kegagalan respirasi yang akut dan fatal yang bisa menyebabkan
kematian.
Komplikasi
Pneumonia Aspirasi
•
Penyebaran infeksi secara hematogen (bacteremia)
•
Penurunan tekanan darah
•
Syok
•
Acute Respiratory Distress Syndrome
•
Pneumonia dengan abses paru
PENATALAKSANAAN
• CHF akut - pasien dipersilakan
duduk tegak bila tidak mengalami hipotensi. Oksigen: segera ambil
gas darah arteri pada suhu kamar, kemudian pasang masker pada 60%; intubasi
bila terjadi gagal ventilasi atau bila pasien mengalami sianosis secara
progresif dan status mentalnya menurun.
- Tangani iskemia miokard bila
ada indikasi. Berikan morf in, nitrogliserin, dan diuretik
per IV (furosemid) bila tidak ada hipotensi bermakna.
Pertimbangkan inotropik
(dobutamin, dopamin) intravena (IV)—gunakansegera bib
terdapat hipotensi. Bila perlu, ganti dengan nitrat IV bila terdapat tahanan vaskular
perifer yang tinggi (hipertensi). Nitrogliserin lebih aman dari nitroprusida.
terdapat hipotensi. Bila perlu, ganti dengan nitrat IV bila terdapat tahanan vaskular
perifer yang tinggi (hipertensi). Nitrogliserin lebih aman dari nitroprusida.
Pompa baton intra-aorta
diindikasikan bila terdapat hipotensi yang sulit ditangani
(syok kardiogenik), iskemia yang sulit ditangani dalam persiapan untuk graft pintasan
koroner emergensi (CABG), atau regurgitasi mitral akut dalam persiapan untuk
(syok kardiogenik), iskemia yang sulit ditangani dalam persiapan untuk graft pintasan
koroner emergensi (CABG), atau regurgitasi mitral akut dalam persiapan untuk
perbaikan atau penggantian katup peroperatif.
Kateterisasi koroner dan angioplasti baton atau CABG
darurat digunakan pada pasien iskemia
tertentu.
• CHF kronis Penata la
Icsanaan definitif pada penyebab yang mendasarinya adalah optimal. Modifikasi gaya hidup dengan pembatasan asupan
garam, olah raga, dan pendidikan mengenai
pemantauan gejala (menimbang badan setiap hari, dispnea, edema, nyeri dada) d rekomcndasikan. Diuretika, inotropik,
inhibitor ACE, dan penyekat beta merupakan terapi utama
untuk CHF.
1) Diuretika: Ft, rosemid masih
merupakan diuretika yang paling umu m dipakai bersama dengan
bumetanid atau torsemid. Diuretika jelas memperbaiki intoleransi terhadap olah raga dan edema, tetapi
ketidakseimbangan elektrolit dan efek buruk pada lipid
serum dan glukosa
harus diperhatikan. Spironolakton
telah terbukti mengthangi
mortalitas pada CHF berat.
2) Inotropik:
a) Digoksin
meningkatkan toleransi olah
raga, meningkatkan curah
jantung,
memperlambat perkembangan CHF, menurunkan aktivitas saraf simpatis dan RAA,
dan memperbaiki kualitas hidup pada pasien tertentu. Dapat menurunkan mortalitas
bila digunakan bersama dengan inhibitor enzim pengonversi angiotensin (ACE),
memperlambat perkembangan CHF, menurunkan aktivitas saraf simpatis dan RAA,
dan memperbaiki kualitas hidup pada pasien tertentu. Dapat menurunkan mortalitas
bila digunakan bersama dengan inhibitor enzim pengonversi angiotensin (ACE),
tetapi, mortalitas bisa meningkat pada pasien yang
digoksinnya dihentikan. Sangat
penting untuk terus memeriksa kadar darah danmeng,hindari hipokalemia (aritmia).
penting untuk terus memeriksa kadar darah danmeng,hindari hipokalemia (aritmia).
b) Inhibitor fosfodiesterase (milrinon, amrinon,
enoksimon, piroksimon) memiliki
manfaat jangka pendek terhadap curah jantung dan toleransi olah raga; keamanan
jangka panjangnya masih belum jelas, termasuk peningkatan mortalitas, hipotensi dan alergi.
manfaat jangka pendek terhadap curah jantung dan toleransi olah raga; keamanan
jangka panjangnya masih belum jelas, termasuk peningkatan mortalitas, hipotensi dan alergi.
c) Agonis adrenergis (dobutamin
atau xamoterol IV intermiten) memiliki manfaat
jangka pendek, tetapi menyebabkan peningkatan mortalitas; levo-dopamin oral masih
jangka pendek, tetapi menyebabkan peningkatan mortalitas; levo-dopamin oral masih
dalam penelitian.
d) Inotropik
baru, seperti vesnarinon,
flosequinan, dan pimobendan,
tampak
menjanjikan namun keamanan jangka panjangnya masih belum bisa dipastikan.
menjanjikan namun keamanan jangka panjangnya masih belum bisa dipastikan.
3) Inhibitor ACE dan penyekat
reseptor angiotensin II memengaruhi manifestasi
hemodinamik dan neurohumoral CHF dengan perbaikan gejala dan ketahanan hidup.
Sebagian besar ditoleransi dengan baik, kecuali untuk dosis pertama hipotensi, batuk
(terutama dengan kaptopril), dan risiko disfungsi ginja I pada beberapa pasien.
hemodinamik dan neurohumoral CHF dengan perbaikan gejala dan ketahanan hidup.
Sebagian besar ditoleransi dengan baik, kecuali untuk dosis pertama hipotensi, batuk
(terutama dengan kaptopril), dan risiko disfungsi ginja I pada beberapa pasien.
4) Penyekat-beta (carvedilol,
metoprolol, bucindolol, labetalol) meningkatkan fraksi ejeksi,
menurunkan tonus simpatis dengan vasodilatasi dan menurunkan konsumsi oksigen
miokard, dan menurunkan remodeling ventrikel. Carvedilol mulai muncul sebagai
obat pilihan dengan
penunman mortalitas secara
bermakna dan perbaikangejala. Penyekat beta dosis tinggi dapat
mengakibatkan edema paru; dosis rendah
menyebabkan pemburukan klinis dalam 4 sampai 10 minggu pertama dengan perbaikan
sekitar 10 sampai 12 minggu.
Obat lain:
1) Nitrat juga memperbaiki
manifestasi hemodinamik dan neuro-hormonal CHF. Nitrat
berhubungan dengan sakit kepala yang bermakna dan toleransi memerlukan
pendosisan yang intermiten.
2)
Calcium channelblockers Penghambat
saluran kalsium (amlodipin,
felodipin) mungkin bermanfaat
pada disfungsi diastolik dan disfungsi sistolik stadium akhir.
Generasi pertama penyekat kalsium meningkatkan aktivitas simpatis dan tidak
mengurangi mortalitas pada CHF, tetapi obat yang terbaru ini tidak menyebabkan
takikardia refleks dan dapat memperbaiki aspek neuro-hormonal, hemodinamik dan
gejala CHF.
Generasi pertama penyekat kalsium meningkatkan aktivitas simpatis dan tidak
mengurangi mortalitas pada CHF, tetapi obat yang terbaru ini tidak menyebabkan
takikardia refleks dan dapat memperbaiki aspek neuro-hormonal, hemodinamik dan
gejala CHF.
3)
Anti-aritmia secara umum
tidak diindikasikan meskipun
insidensi kematian mendadak pada CHF tinggi; baik penyekat beta
maupun inhibitor ACE mengurangi ektopi ventrikel. Amiodarone merupakan
satu-satunya anti-aritmia yang berhubungan dengan penunman
mortalitas. Defibrilator yang
dapat diimplantasikan harus dipertimbangkan path pasien
berisiko tinggi.
4) Antikoagulan diindikasikan
bila terdapat fibrilasi atrial, penyakit katup, atau diketahui ada trombus intraventrikular. Sequential pacing
dapat meningkatkan curah jantung pada
pasien tertentu. Pembedahan untuk CHF meliputi transplantasi jantung dan kardiomioplasti.
Prinsip penatalaksanaan gagal
jantung :
- Menurunkan kerja jantung
- Meningkatkan curah jantung
- Kontraktilitas miokard
- Menurunkan retensi garam & air
Tirah baring :
Dengan inaktivitas (tirah baring)
diharapkan kebutuhan pemompaan
jantung
diturunkan. Tirah baring merupakan bagian penting
dari pengobatan gagal jantung
kongestif. Selain untuk menurunkan kebutuhan pemompaan jantung, juga membantu untuk menurunkan beban kerja dengan menurunkan volume intravascular melalui induksi diuresis berbaring. Penelitian tirah baring yang lama telah menunjukkan bahwa dalam 24-72 jam inaktivitas terdapat penurunan volume plasma 300ml atau lebih sehingga menstimulasi reseptor regangan atrium yang mendeteksi peningkatan volume darah yang kembali ke sisi kanan jantung, yang akan tersisih di ekstremitas bila pasien berdiri. Reseptor ini kemudian ―turn off‖ produksi hormone diuretic dan diuresis terjadi. Hal tersebut membantu dalam menurunkan beban volume yang ada untuk mengisi jantung, akibatnya membantu penurunan dilatasi ruang jantung dan memberikan status kompensasi.
kongestif. Selain untuk menurunkan kebutuhan pemompaan jantung, juga membantu untuk menurunkan beban kerja dengan menurunkan volume intravascular melalui induksi diuresis berbaring. Penelitian tirah baring yang lama telah menunjukkan bahwa dalam 24-72 jam inaktivitas terdapat penurunan volume plasma 300ml atau lebih sehingga menstimulasi reseptor regangan atrium yang mendeteksi peningkatan volume darah yang kembali ke sisi kanan jantung, yang akan tersisih di ekstremitas bila pasien berdiri. Reseptor ini kemudian ―turn off‖ produksi hormone diuretic dan diuresis terjadi. Hal tersebut membantu dalam menurunkan beban volume yang ada untuk mengisi jantung, akibatnya membantu penurunan dilatasi ruang jantung dan memberikan status kompensasi.
Obat yang perlu diberikan :
1. Diuretik : seperti laxic,
furesemid/furamid dll
- Fungsi : menurunkan pre load
& kerja jantung
- Proses : Diuretik membiarkan
ginjal mengekskresikan natrium dan air dengan cara menurunkan volume darah, menurunkan kongesti pulmonal
Diuretik Menghambat ADH
disekresikan Tubulus ginjal menghambat reabsorbsi sodium & air Sodium di luar sel berlebihan
U/keseimbangan Kalium keluar sel Hypokalemia
( perlu diberi asupan kalium )
- Diberikan bersama dengan digitalis untuk mencegah
toksisitas digitalis ( mabuk,
muntah, pandangan kacau, bersifat laxative, peningkatan sekresi urin, objek kuning
dan hijau ). Hal ini disebabkan karena digitalis tidak bisa diberikan dalam dosis besar
dan cepat sehingga dibutuhkan juga diuretic untuk menurunkan beban jantung yang
berat
muntah, pandangan kacau, bersifat laxative, peningkatan sekresi urin, objek kuning
dan hijau ). Hal ini disebabkan karena digitalis tidak bisa diberikan dalam dosis besar
dan cepat sehingga dibutuhkan juga diuretic untuk menurunkan beban jantung yang
berat
2. Digitalis : digoxin,
digitoxin
- Obat
utama untuk meningkatkan
kontraktilitas jantung. Obat
inotropik ini mempunyai efek
toksik bila diberikan
dalam dosis besar
dan cepat karena
ia memperbaiki kontraktilitas
jantung dengan ATP-ase di sel membran jantung sehingga kebutuhan akan oksigen dan glukosa meningkat (efek
toksik)
- Proses : Digitalis
Memperbaiki kontraktilitas jantung dengan :
- ATP-ase di jantung ( dalam
sel membrannya)
- Menyediakan kalsium untuk
kontraksi Meningkatkan kontraksi jantung dengan
mengosongkan secara komplet Meningkatkan strok volume Memperbaiki cardiac
output Dengan memperbaiki perfusi ginjal Menurunkan sekresi rennin Hasilnya:
menurunkan pre load & after load sehingga mengurangi beban kerja jantung
mengosongkan secara komplet Meningkatkan strok volume Memperbaiki cardiac
output Dengan memperbaiki perfusi ginjal Menurunkan sekresi rennin Hasilnya:
menurunkan pre load & after load sehingga mengurangi beban kerja jantung
- Digitalis selalu mempuyai efek elektrofisiologis
jantung dengan konduksi ringan
melalui AV node ….lama kelamaan heart rate menurun dan oksigen tubuh semakin
menurun
melalui AV node ….lama kelamaan heart rate menurun dan oksigen tubuh semakin
menurun
3. Dopamin : dobutamin
- Dalam dosis 2,5-5,0 mg/kg akan
merangsang …adrenergic, …. Adrenergic & reseptor
dopamine
- Proses :
Dopamin (4-(2
aminoetil)-Pirikatekol) dibentuk tubuh dengan cara dekarboksilasi
3,4-dihidroksifenilalanin(DOPA) diokasidasi menjadi noradrenalin
dan bekerja pada reseptor
simpatis pada dosis ringan mengaktivasi Reseptor alfa
adrenergic pada dosis tinggi me-Di jantung aktivasi reseptor beta
adrenergic pada dosis sedang dapat merangsang reseptor beta dan alfa adrenergic
di daerah spalachnikus dopamine bekerja reseptor dopamine yang spesifik tadi menyebabkan dilatasi pembuluh darah ginjal. Meningkatkan meningkatkan heart rate resistensi (afterload) & dapat & takikardi menurunkan cardiac output. efek inotropik positif ekskresi ginjal meningkat ----diuresis
adrenergic pada dosis tinggi me-Di jantung aktivasi reseptor beta
adrenergic pada dosis sedang dapat merangsang reseptor beta dan alfa adrenergic
di daerah spalachnikus dopamine bekerja reseptor dopamine yang spesifik tadi menyebabkan dilatasi pembuluh darah ginjal. Meningkatkan meningkatkan heart rate resistensi (afterload) & dapat & takikardi menurunkan cardiac output. efek inotropik positif ekskresi ginjal meningkat ----diuresis
- Bertambahnya COP tanpa
peningkatan Heart rate
- Perbaikan sirkulasi
koroner
- Peningkatan tekanan
darah arteri disertai penurunan resistensi perifer
- Untuk itulah, maka pemberian dopamine harus perinfus yang
tekanan darah, EKG dan urin output harus
dimonitor ketat
- Dopamin diberikan jangka
pendek untuk menyelamatkan pasien gagal jantung berat/akut
- Dopamin termasuk obat
sympathomimetic agent :
a. Inotropin ( dopamine
)
b. Dobutamin ( Dobutrex
)
- Sympathomimetic agents
secara langsung menstimulasi jantung untuk memperbaiki
kontraksi. Dobutamin dipilih untuk memanagement gagal jantung karena ia tidak
meningkatkan heart rate seperti dopamine dan juga memberi efek vasodilatasi yang
ringan
kontraksi. Dobutamin dipilih untuk memanagement gagal jantung karena ia tidak
meningkatkan heart rate seperti dopamine dan juga memberi efek vasodilatasi yang
ringan
- Obat ini diberikan
perinfus untuk memperoleh efek maksimal
- Cairan infus yang
dianjurkan : Nacl 0,9 %, Dextrose 5%, dextrose 5% dalam Nacl 0,9 %, Dextrose 5%
+RL, Dextrose 5%+Nacl 0,45%, Ringer lactate, Natrium laktat 1/6 Molar. (
Pada pemberian cairan infuse lebih dari 4 jam dengan PH basa (PH=8) dopamine bisa inaktif)
- Sebelum pemberian
dopamine perinfus perbaiki dahulu hipovolemi
DAFTAR PUSTAKA
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia. Pneumonia
Komuniti. Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta. 2003
Langganan:
Postingan
(Atom)
Popular Products
-
Penatalaksanaan ATELEKTASIS Menurut Smeltzer (2002), tujuan penatalaksanaan atelektaksis adalah untuk memperbaiki ventilasi dan membu...